INDRA SIKOEMBANG SH

Selasa, 09 Oktober 2012

Bupati Asahan Hadiri Open House Plt Gubsu dan Kapoldasu

medanbisnisdaily.com/news/read/2012/08/22/111532/bupati_asahan_hadiri_open_house_plt_gubsu_dan_kapoldasu/#.UHTajlHEjcM

Sabtu, 25 Agustus 2012

Lima Persen PNS Asahan tidak Masuk Kerja

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/08/25/112030/lima_persen_pns_asahan_tidak_masuk_kerja/#.UDiPBKCS8lE

Pemkab Asahan Hemat Anggaran Rp 600 Juta

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/08/25/112036/pemkab_asahan_hemat_anggaran_rp_600_juta/#.UDiOUqCS8lE

Rabu, 19 Januari 2011

Untuk menyensor pornografi dari layanan internet BlackBerry di Indonesia, Research In Motion (RIM) memilih menggunakan teknik DNS Nawala yang dikembangkan penggiat internet Indonesia. Mau tahu alasannya? Berikut pernyataan RIM terkait hal tersebut.

Untuk menyensor pornografi dari layanan internet BlackBerry di Indonesia, Research In Motion (RIM) memilih menggunakan teknik DNS Nawala yang dikembangkan penggiat internet Indonesia. Mau tahu alasannya? Berikut pernyataan RIM terkait hal tersebut.

"Solusi teknis tersebut sesuai dengan syarat yang diminta Menteri dan dirancang untuk bekerja dengan standar filter sama dengan yang disediakan pemerintah untuk industri di Indonesia," demikian pernyataan RIM yang diterima Kompas.com melalui email hari ini.

Dalam pernyataan tersebut, RIM juga menegaskan bahwa proses filtering kini tengah dilakukan sesuai kesiapan operator dan akan selesai sebelum tenggat waktu yang ditetapkan pemerintah yakni 21 Januari 2011. Selain itu, penyedia layanan BlackBerry itu juga kembali menekankan komitmen investasi di Indonesia dan dukungan untuk konsumen, para pengembang aplikasi, dan distributor.

RIM memang tak menyebut Nawala sebagai metode filter yang digunakan untuk menyensor konten pornografi di layanan BlackBerry. Hal tersebut diungkapkan M Shalahuddien, Vice President ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet) dalam Twitter miliknya @patakaid.

Dari pengamatan, penerapan sensor ini telah diterapkan secara bertahap mulai Rabu kemarin. Jika pengguna BlackBerry mengakses situs-situs yang telah masuk daftar blokir, akan ditampilkan peringatan. Pengguna dapat melaporkan situs porno yang belum terblokir melalui situs web Nawala maupun melaporkan jika terdapat situs bukan porno yang terblokir.

Rabu, 05 Januari 2011

Perpustakaan Asahan Tambah 800 Koleksi Buku

MedanBisnis – Kisaran. Kantor Perpustakaan dan Arsip Asahan untuk tahun 2011 akan menerima bantuan 800 koleksi buku bersumber dana dari APBD Asahan 2011. Dengan penambahan koleksi tersebut, maka di kantor yang menerima penghargaan Citra Pelayanan Prima dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu akan mengoleksi 27.000 lebih buku.



"Jumlah buku di perpustakaan pada tahun 2010 sebanyak 26.000 lebih dengan 9.197 judul, dengan adanya penambahan 800 buku, maka koleksi buku menjadi 27.000 lebih," kata Kepala kantor Perpustakaan dan Arsip Asahan, Supriyanto kepada MedanBisnis, Selasa (4/1), di perpustakaan setempat.
Supriyanto menjelaskan, kemungkinan jumlah koleksi buku perpustakaan akan terus bertambah. Karena setiap tahunnya bantuan buku banyak diterima oleh perpustakaan, di antaranya dari perpustakaan propinsi, pusat, perusahaan dan masyarakat luas. "Kalau koleksi, saya yakin pasti terus bertambah, apalagi banyak pihak yang memberikan buku dengan sukarela," sebut Supriyanto.

Selain itu, Perpustakaan Asahan ditahun 2011 akan melakukan pembinaan perpustakaan di segala jenis perpustakaan yang berada di Asahan, yakni jenis perpustakaan sekolah, perpustakaan rumah ibadah, taman bacan dan jenis lainya. Hal tersebut dilakukan agar perpustakaan yang berada di Asahan dapat meningkatkan mutu perpustakaan, meningkatkan relevansi perpustakan dengan pembangunan dan meningkatkan daya guna dan hasil guna perpustakan.

"Selain tujuanya untuk meningkatkan kualitas perpustakaan tersebut, kita juga mengwujudkan visi dan misi Pemkab Asahan yang religius, sehat, cerdas dan mandiri," ucap Supriyanto.
(indra sikoembang)

Kamis, 10 Desember 2009

Hari Anti Korupsi Sedunia, Mahasiswa Asahan Gelar Aksi Teaterikal

Daerah,10-12-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Ratusan mahasiswa yang bergabung dalam Gerakan Asahan Bersih (GAB) menggelar aksi teaterikal di empat titik di kota Kisaran, yakni Tugu Kisaran, Kantor Kejaksaan, Kantor Bupati dan DPRD Asahan, Rabu (9/12). Aksi tersebut digelar dalam rangka memeperingati hari anti korupsi sedunia.
Dalam aksinya, mahasiswa menyatakan dukungan kepada penegak hukum untuk berani memberantas korupsi di Indonesia, khusunya di Asahan. “ Hari adalah momentum yang sangat pas bagi rakyat untuk menunjukan komitmen memberantas korupsi, maka bagi penegak hukum jangan takut untuk memberantas para koruptor,” teriak salah seorang pengunjukrasa, Aditiya Pramana.
Mereka juga mengutuk keras segala bentuk penyalahagunaan kekuasaan dengan tujuan memperkaya diri, yang membuat rakyat menjadi menderita. Meminta kepada pemerintah untuk memberhentikan segala bentuk tindakan korupsi serta menciptakan reformasi birokrasi.
“Korupsi harus kita berantas bersama, karena sangat merugikan keuangan negara dan perekonomian, terkutuklah koruptor yang membuat rakyat sengsara dan menderita,” ujarnya.
Aksi GAB diawali di daerah Tugu Kisaran dan selanjutnya bertolak ke kantor Kejaksaan dan diterima Kasi Pidana Khusus Mustafa Kamal. Selanjutnya GAB menuju kantor Bupati Asahan dan diterima Assisten I Pemkab Asahan Zulkarnaen dan terakhir di gedung dewan setempat, GAB diterima Wakil Ketua DPRD Asahan Armen Margolang.
“ Kami sangat mendukung dan sependapat untuk memberantas korupsi, namun kami juga meminta dukung dan peran masyarakat dalam bersama-sama untuk memberantas kasus korupsi, apalagi di hadapan hukum semuanya sama,” sebut Mustafa.

Rabu, 05 Agustus 2009

DPRD Asahan Ricek Annual Fee Asahan Rp 13 Miliar

Daerah 05-08-2009
*indra sikoembang
MedanBisnis – Kisaran

Dari hasil re-check DPRD Asahan ke Departemen Keuangan (Depkeu), Kabupaten Asahan akan memperoleh annual fee sebesar Rp13 miliar. Namun dana tersebut belum bisa cair, akibat belum jelasnya pembagian annual fee Asahan dan Batubara.

Belum cairnya dana tersebut, DPRD Asahan mendesak Pemkab Asahan untuk segera menuntaskan persoalan pembagian annual fee PT Inalum dengan pemerintah Kabupaten Batubara.

“Pemkab Asahan harus segera menyelesaikan persoalan pembagian annual fee tersebut, agar dana tersebut yang salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kabupaten Asahan tersebut segera bisa dikucurkan,” demikian kata Ketua DPRD Asahan, Bustami HS pada MedanBisnis, Selasa (4/8) di gedung dewan setempat.

Bustami mengatakan, untuk tahun 2008-2009, Kabupaten Asahan akan memperoleh sebesar Rp 13 miliar atas pemakaian air Sungai Asahan untuk kebutuhan listrik perusahaan peleburan aluminium yang terletak di Kota Tanjung Gading, Medang Deras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara tersebut. Namun menurut dia, annual fee yang diberikan itu masih cukup kecil, mengingat besarnya kontribusi Sungai Asahan bagi perusahaan patungan Indonesia – Jepang ini. Karena Sungai Asahan merupakan sumber energi utama bagi operasional PT Indonesia Aluminium (PT Inalum) tersebut.

Selain karena alasan sebagai sumber energi bagi perusahaan nasional itu, dampak yang ditimbulkan oleh PT Inalum juga cukup besar bagi masyarakat sekitar yang berada di sepanjang Sungai Asahan, karena akibat bendungan Sigura-gura yang dibuka, telah mengakibatkan banjir di daerah-daerah pesisir Sungai Asahan itu terjadi hampir di tiap tahun yang telah menelan kerugian materi masyarakat yang cukup besar. “Kita masih berharap kerugian yang diderita warga di sejumlah kecamatan akibat banjir ini bisa ditanggulangi oleh Badan Otorita Asahan.

Sementara itu terkait soal ini Kabag Humas Pemkab Asahan, Rahmat Hidayat Siregar menyatakan, pemerintah Kabupaten Asahan akan segera menuntaskan persoalan pembagian annual fee antara Pemkab Batubara dan Asahan tersebut.. “Dalam waktu dekat persoalan ini akan segera clear,” ungkapnya.

Menurut dia tentu saja persoalan ini menjadi PR bagi pemerintah Kabupaten Asahan, karena bagaimanapun persoalan ini memang membutuhkan waktu yang cepat, mengingat DPRD dan pemerintah daerah ini akan memasuki masa pembahasan APBD Asahan tahun 2010. “Jadi diusahakan sebelum pembahasan APBD 2010 dilanjutkan persoalan pembagian annual fee ini sudah menemui titik terang,” pungkasnya.